Penyanyi : Elvi Sukaesih
Jangan kau mengharapkan diriku
Jangan kausebut lagi namaku
Jangan kau mengharapkan diriku
Jangan kausebut lagi namaku
Antara kita jauh berbeda
Jangan kau mengharapkan diriku
Turutilah oh kehendak ibumu
Cintailah sepenuhnya gadismu
Berikan kasih-sayang padanya
Sembilan hari telah berlalu
Diriku berpisah bersamamu
Hanya karena ayah-ibumu
Sembilan hari telah berlalu
Jangan kausebut lagi namaku
Jangan kau mengharapkan diriku
Jangan kausebut lagi namaku
Antara kita jauh berbeda
Jangan kau mengharapkan diriku
Turutilah oh kehendak ibumu
Cintailah sepenuhnya gadismu
Berikan kasih-sayang padanya
Sembilan hari telah berlalu
Diriku berpisah bersamamu
Hanya karena ayah-ibumu
Sembilan hari telah berlalu
Penyanyi : Elvi Sukaesih
Pergaulan di zaman sekarang
Yang terpenting cuma keberanian
Siapa yang tidak malu-malu
Pasti dia mudah mencari teman
Bagi perempuan tidak perlu cantik
Biar jelek asal sombong
Begitu pun bagi laki-laki
Kantong tebal itu tak perlu lagi
Asal saja dia punya potongan
Soal duit urusan belakangan
Mau cari cewek itu mudah saja
Biar miskin asal sombong
Siapa sombong di pergaulan sekarang
Hai sudah pasti dia menjadi pujaan
Tetapi sombong hai bukan sembarang sombong
Yang aku maksud sombong bukan membanggakan
Yang terpenting cuma keberanian
Siapa yang tidak malu-malu
Pasti dia mudah mencari teman
Bagi perempuan tidak perlu cantik
Biar jelek asal sombong
Begitu pun bagi laki-laki
Kantong tebal itu tak perlu lagi
Asal saja dia punya potongan
Soal duit urusan belakangan
Mau cari cewek itu mudah saja
Biar miskin asal sombong
Siapa sombong di pergaulan sekarang
Hai sudah pasti dia menjadi pujaan
Tetapi sombong hai bukan sembarang sombong
Yang aku maksud sombong bukan membanggakan
Penyanyi : Elvi Sukaesih
Bila dua anak manusia
Yang berlain-lain jenisnya
Bersepi-sepi cuma berdua, ah, berbahaya
Karena nanti yang ‘kan terasa
Badan dingin jantung berdebar
Terputus-putus nafas di dada, ah, waspadalah
Itu semua namanya nafsu birahi
Yang merangsang dalam jiwa setengah mati
Awas nafsu itu janganlah dituruti
Kecuali kalau sudah suami isteri
Apabila nafsu itu Anda turuti
Maka akibatnya berbahaya sekali
Dari itu Anda harus berhati-hati
Jangan sampai diperkuda nafsu birahi
Makanya kalau berpacaran
Jangan sampai keterlaluan
Gelap-gelapan kaya siluman, ah, itu jangan
Yang berlain-lain jenisnya
Bersepi-sepi cuma berdua, ah, berbahaya
Karena nanti yang ‘kan terasa
Badan dingin jantung berdebar
Terputus-putus nafas di dada, ah, waspadalah
Itu semua namanya nafsu birahi
Yang merangsang dalam jiwa setengah mati
Awas nafsu itu janganlah dituruti
Kecuali kalau sudah suami isteri
Apabila nafsu itu Anda turuti
Maka akibatnya berbahaya sekali
Dari itu Anda harus berhati-hati
Jangan sampai diperkuda nafsu birahi
Makanya kalau berpacaran
Jangan sampai keterlaluan
Gelap-gelapan kaya siluman, ah, itu jangan
Penyanyi : Elvi Sukaesih
*
Bisik-bisik Tetangga
Kini Mulai Terdengar Selalu Di Telinga
Hingga Menusuk Di Hatiku
Hingga Menusuk Di Hatiku
Repeat *
**
Mengapa Engkau Harus Menyimpan
Sekuntum Mawar Merah
Di Payung Kelambu Kita
Sekuntum Mawar Merah
Di Payung Kelambu Kita
***
Aduh Aduh Aduh
Aduh Aduh Aduh Aduh
Aduh Aduh Aduh
Aduh Aduh Aduh Aduh
Aduh Aduh Aduh Aduh
Aduh Aduh Aduh
Aduh Aduh Aduh Aduh
Reff.
‘Pabila Dirimu Ingin Mencari Hiburan
Tapi Sekurang-Kurangnya Jangan Menjual Kasih Sayang
Walaupun Cintaku Kau Anggap Layu Di Taman
Tapi Sekurang-Kurangnya Tempat Memadu Kasih Sayang
Dia Memang Cantik, Merayunya Semakin Menarik
Dia Memang Lincah, Selincah Burung Merpati
Repeat *, **, ***,
Reff
Repeat *, **, ***
Repeat *, **, ***
Penyanyi : Elvi Sukaesih
Bulan di ranting cemara, Menambah kerinduan
Lepas senja remang melingkar langit
Tak terasa rindu mulai bangkit
Janji alam di malam ini,
Lepas senja remang melingkar langit
Tak terasa rindu mulai bangkit
Janji alam di malam ini,
Rembulan kan datang menyinari
Cipta alam kadang membawa suka,
Cipta alam kadang membawa suka,
Ada bulan di ranting cemara
Rindu rindu makin menderu,
Rindu rindu makin menderu,
Ku ingin kau ada di sisiku
Esok hari setelah engkau kembali, Ku kan datang menemuimu
Bercerita betapa rindu hatiku, Malam itu ku hanya sendiri
Bisik ranting cemara, Bulan bersinar manja
Rindu hatiku semakin dalam
Rumpun bambu di sisi kau cemara, Menambah indahnya suasana
Angin malam berbisik merdu, Melintas burung malam berlalu
Cipta alam kadang membawa suka, Ada bulan di ranting cemara
Rindu rindu makin membara, Tersenyum bulan di ranting cemara
Esok hari setelah engkau kembali, Ku kan datang menemuimu
Bercerita betapa rindu hatiku, Malam itu ku hanya sendiri
Bisik ranting cemara, Bulan bersinar manja
Rindu hatiku semakin dalam
Rumpun bambu di sisi kau cemara, Menambah indahnya suasana
Angin malam berbisik merdu, Melintas burung malam berlalu
Cipta alam kadang membawa suka, Ada bulan di ranting cemara
Rindu rindu makin membara, Tersenyum bulan di ranting cemara
La la la
La la la la la
La la la la la
Ha..Ha..
Esok hari setelah engkau kembali, Ku kan datang menemuimu
Bercerita betapa rindu hatiku, Malam itu ku hanya sendiri
Bisik ranting cemara, Bulan bersinar manja
Rindu hatiku semakin dalam
Rumpun bambu di sisi kau cemara, Menambah indahnya suasana
Angin malam berbisik merdu, Melintas burung malam berlalu
Cipta alam kadang membawa suka, Ada bulan di ranting cemara
Rindu rindu makin membara, Tersenyum bulan di ranting cemara
Esok hari setelah engkau kembali, Ku kan datang menemuimu
Bercerita betapa rindu hatiku, Malam itu ku hanya sendiri
Bisik ranting cemara, Bulan bersinar manja
Rindu hatiku semakin dalam
Rumpun bambu di sisi kau cemara, Menambah indahnya suasana
Angin malam berbisik merdu, Melintas burung malam berlalu
Cipta alam kadang membawa suka, Ada bulan di ranting cemara
Rindu rindu makin membara, Tersenyum bulan di ranting cemara
La la la
La la la la la
La la la la la
Ha..Ha..
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Baru kali ini aku mengalami
Bagaimana bila orang jatuh cinta
Baru kali ini aku merasakan
Bahwa cinta itu sungguh mengasyikkan
Cinta yang pertama
Katanya cinta yang paling mengesankan
Cinta yang pertama
Katanya tiada mudah dilupakan
Sungguh aku ingin untuk membuktikan
Cintaku padanya cinta yang pertama
Dan semoga untuk yang terakhir pula
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Curi, curi, curi, oh pencuri hatiku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Curi, curi, curi, oh pencuri hatiku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Bukan ‘ku takut bermain cinta
‘Ku takut akan merusak jiwa
Bukan ‘ku takut bermain cinta
‘Ku takut akan merusak jiwa
Banyak yang terjadi di zaman sekarang
Cinta hanya jadi barang permainan
Curi, curi, curi, oh pencuri hatiku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Curi, curi, curi, oh pencuri hatiku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Bukan ‘ku takut bermain cinta
‘Ku takut akan merusak jiwa
Bukan ‘ku takut bermain cinta
‘Ku takut akan merusak jiwa
Banyak yang terjadi di zaman sekarang
Cinta hanya jadi barang permainan
Curi, curi, curi, oh pencuri hatiku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Sungguh hatimu bagai batu
Tak menaruh iba padaku
Yang menanggung rindu menantikanmu
Kau datang tanpa undanganku
Kautanamkan cinta padaku
Dan setelah itu kautinggalkan ‘ku
Tak menaruh iba padaku
Yang menanggung rindu menantikanmu
Kau datang tanpa undanganku
Kautanamkan cinta padaku
Dan setelah itu kautinggalkan ‘ku
Reff.
Mengapa engkau datang bila untuk pergi
Kaubuat aku senang lalu kausakiti
Mengapa engkau datang bila untuk pergi
Kaubuat aku senang lalu kausakiti
Sehingga kini hatiku merana
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Jangan pegang dulu, jangan cium dulu
Karena baru saja kita berkenalan
Aku belum tahu di mana rumahmu
Aku belum tahu siapa dirimu
Reff.
Mau pegang soal gampang,
Mau cium soal mudah
Tapi aku mau tahu dulu,
Apa maksud di hatimu
‘Pabila kau sungguh-sungguh,
Peluk-cium boleh saja
Tapi bila mau main-main,
Silakan cari yang lain
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Jangan kau pergi
Jangan kau pergi
Jangan tinggalkan diriku
Di simpang jalan dan rintik hujan
Engkau berlari dariku
Kisah bahagia berakhir sudah
Bak air sungai mengalir
Tiada terasa air mataku
Berderai bagaikan hujan
Baru pertama aku bermain cinta
Engkau membuat diriku patah hati
Rap :
Maafkan diriku, maafkanlah oh sayang
Cintaku berubah aku juga tak ngerti
Semoga kau cari pengganti baru, sayang
Lupakan diriku, sangat aku sesali
Aku kecewa kau tinggal pergi
Kini ku sendiri lagi
Cincin permata pemberianmu
Kulepas dengan tangisku
Terbayang-bayang kenangan indah
Terukir dalam hatiku
Hanya potretmu selalu kusimpan
Sebagai ganti dirimu
Jangan kau pergi
Jangan tinggalkan diriku
Di simpang jalan dan rintik hujan
Engkau berlari dariku
Kisah bahagia berakhir sudah
Bak air sungai mengalir
Tiada terasa air mataku
Berderai bagaikan hujan
Baru pertama aku bermain cinta
Engkau membuat diriku patah hati
Rap :
Maafkan diriku, maafkanlah oh sayang
Cintaku berubah aku juga tak ngerti
Semoga kau cari pengganti baru, sayang
Lupakan diriku, sangat aku sesali
Aku kecewa kau tinggal pergi
Kini ku sendiri lagi
Cincin permata pemberianmu
Kulepas dengan tangisku
Terbayang-bayang kenangan indah
Terukir dalam hatiku
Hanya potretmu selalu kusimpan
Sebagai ganti dirimu
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Wahai kaumku yang masih gadis
Coba dengar nasihatku ini
‘Pabila mau cari suami
Waspada dan berhati-hatilah
Jangan pandang hartanya
Jangan pandang rupanya
Yang penting budi pekertinya
Seringkali terjadi kawin karena hartanya
Lenyap hartanya lenyap pula cintanya
Jangan pula kau kawin karena tampan rupanya
Ah makan hati banyak yang jatuh cinta
Wahai kaumku yang masih gadis
Coba dengar nasihatku ini
Namun semua terserah Anda
Ini cuma nasihatku saja
Coba dengar nasihatku ini
‘Pabila mau cari suami
Waspada dan berhati-hatilah
Jangan pandang hartanya
Jangan pandang rupanya
Yang penting budi pekertinya
Seringkali terjadi kawin karena hartanya
Lenyap hartanya lenyap pula cintanya
Jangan pula kau kawin karena tampan rupanya
Ah makan hati banyak yang jatuh cinta
Wahai kaumku yang masih gadis
Coba dengar nasihatku ini
Namun semua terserah Anda
Ini cuma nasihatku saja
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Sungguh kau suami yang kejam
Yang tiada berperasaan
Bila engkau marah aku menjadi sasaran
Aku kaupukuli bagaikan seekor hewan
Sungguh kau suami yang kejam
Yang tiada berperasaan
Sesuka hatimu engkau menjatuhkan tangan
Jerit tangisku tiada engkau hiraukan
Kau tahu aku hanya seorang perempuan
Cuma menangis tak ‘kan bisa melawan
Kejam, oh kejam
Bila aku salah berkata
Maka tanganmu yang bicara
Rupanya kaupikir tanpamu aku tak makan
Hingga aku kauperlakukan seperti hewan
Lepaskanlah aku lepaskan
Aku tak tahan ‘ku tak tahan
Yang tiada berperasaan
Bila engkau marah aku menjadi sasaran
Aku kaupukuli bagaikan seekor hewan
Sungguh kau suami yang kejam
Yang tiada berperasaan
Sesuka hatimu engkau menjatuhkan tangan
Jerit tangisku tiada engkau hiraukan
Kau tahu aku hanya seorang perempuan
Cuma menangis tak ‘kan bisa melawan
Kejam, oh kejam
Bila aku salah berkata
Maka tanganmu yang bicara
Rupanya kaupikir tanpamu aku tak makan
Hingga aku kauperlakukan seperti hewan
Lepaskanlah aku lepaskan
Aku tak tahan ‘ku tak tahan
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Kubawa selalu kubawa
Namamu di dalam hatiku
Ke mana saja ‘ku melangkah
Kubawa selalu kubawa
Namamu di dalam hatiku
(*)
Tak sehari pun berlalu tanpa bayanganmu
Tak sedetik pun berlalu tanpa dirimu
Tak sehari pun berlalu tanpa bayanganmu
Tak sedetikpun pun berlalu tanpa dirimu
Terbayang selalu terbayang
Wajahmu di dalam ingatan
Ke mana saja ‘ku melangkah
Terbayang selalu terbayang
Wajahmu di dalam ingatan...
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Ada suatu permainan,
Permainan unik sekali
Orang naik kuda, tapi kuda bohong
Namanya kuda lumping
Anehnya permainan ini, Orangnya bisa lupa diri
Dia makan rumput, juga makan kaca
Aduhai ngeri sekali
Reff.
Itu kuda lumping, kuda lumping
Kuda lumping, kesurupan
Itu kuda lumping, kuda lumping
Kuda lumping, loncat-loncatan
Awas jangan dekat-dekat, Melihat permainan ini
Karena akibatnya bisa berbahaya, Itulah kuda lumping
Anehnya permainan ini, Orangnya bisa lupa diri
Dia makan rumput, juga makan beca
Aduhai ngeri sekali
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Mari-mari Abang kita main tali
Pegang ujung sana aku pegang di sini
Ayun Abang ayun jangan sampai lepas
Aku ‘kan melompat jangan sampai terhempas
Abang bermata jeli peganglah ujung tali
Adik lama menanti engkau tak mengerti
Abang bermata jeli engkau tambatan hati
Rindu hatiku ini bila tak bertemu
Hai, mari main tali bawah rumpun bambu
Terus terang Abang aku sayang padamu
Terus terang Abang aku sayang padamu
Pegang ujung sana aku pegang di sini
Ayun Abang ayun jangan sampai lepas
Aku ‘kan melompat jangan sampai terhempas
Abang bermata jeli peganglah ujung tali
Adik lama menanti engkau tak mengerti
Abang bermata jeli engkau tambatan hati
Rindu hatiku ini bila tak bertemu
Hai, mari main tali bawah rumpun bambu
Terus terang Abang aku sayang padamu
Terus terang Abang aku sayang padamu
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Malu, aku malu, setelah ‘ku tahu
Bahwa kekasihku, ia saudaraku
Saudara seayah dan dua ibu
Malu, aku malu, setelah ‘ku tahu
Bahwa kekasihku, ia saudaraku
Mengapa baru kini ‘ku tahu semua
Setelahnya bersemi, cinta kami berdua
Sedangkan cintaku hanya padanya
Bahwa kekasihku, ia saudaraku
Saudara seayah dan dua ibu
Malu, aku malu, setelah ‘ku tahu
Bahwa kekasihku, ia saudaraku
Mengapa baru kini ‘ku tahu semua
Setelahnya bersemi, cinta kami berdua
Sedangkan cintaku hanya padanya
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Basah, basah, basah, seluruh tubuh
ah, ah, ah, menyentuh kalbu
manis, manis, manis, semanis madu
ah, ah, ah, menyentuh syahdu
Basah diri ini, basah hati ini
kasih dan sayangmu
menyirami hidupku
bagaikan mandi madu
ah, ah, ah, mandi madu
Kau taburkan sejuta pesona
dirimu tak dapat kulupakan
kau sirami bersemilah cinta
bungapun kini mekarlah sudah
Manis manis cintamu
manis manis kasihmu
diri ini bagai mandi madu
ah, ah, ah, menyentuh kalbu
manis, manis, manis, semanis madu
ah, ah, ah, menyentuh syahdu
Basah diri ini, basah hati ini
kasih dan sayangmu
menyirami hidupku
bagaikan mandi madu
ah, ah, ah, mandi madu
Kau taburkan sejuta pesona
dirimu tak dapat kulupakan
kau sirami bersemilah cinta
bungapun kini mekarlah sudah
Manis manis cintamu
manis manis kasihmu
diri ini bagai mandi madu
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Sekuntum mawar merah
Yang kauberikan kepadaku
Di malam itu, ‘Ku mengerti apa maksudmu
Sampai kini kusimpan,
Yang kauberikan kepadaku
Di malam itu, ‘Ku mengerti apa maksudmu
Sampai kini kusimpan,
Bunga pemberian darimu
Tiap kulihat, ‘Ku terkenang pada dirimu
Tiap kulihat, ‘Ku terkenang pada dirimu
Reff.
Bunga mawar merah suatu tanda cinta
Yang berarti bahwa kau cinta padaku
Dengan senang hati kuterima cintamu
Karena aku juga cinta kepadamu
Oh bahagia, dua hati telah berpadu
back to (*)
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Tiap ada peristiwa pasti ada sebabnya
Tiap ada pertemuan pasti ada berpisah
Mengapa harus merana kalau putus cinta
Mengapa harus berjumpa bila berpisah
Tiap sakit yang dirasa pasti ada obatnya
Tiap kasih yang berpisah pasti ada gantinya
Kalau mau bercinta jangan sepenuh hati
Agar tiada kecewa bila ditinggal pergi
Juga kalau bercinta jangan cemburu hati
Agar hati tak luka biar bercinta lagi
Begitulah sebaiknya
Tiap ada pertemuan pasti ada berpisah
Mengapa harus merana kalau putus cinta
Mengapa harus berjumpa bila berpisah
Tiap sakit yang dirasa pasti ada obatnya
Tiap kasih yang berpisah pasti ada gantinya
Kalau mau bercinta jangan sepenuh hati
Agar tiada kecewa bila ditinggal pergi
Juga kalau bercinta jangan cemburu hati
Agar hati tak luka biar bercinta lagi
Begitulah sebaiknya
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Semalam aku mimpi, mimpi buruk sekali
‘Ku takut berakibat buruk pula baginya
Suamiku tercinta yang kini jauh di mata
Karena mimpiku itu hati jadi gelisah
Apakah yang menimpa atas dirinya kini
Suamiku tercinta yang kini jauh di mata
Reff.
Oh Tuhan pada-Mulah kumohon pertolongan
Lindungilah dirinya dari segala musibah
Selamatkanlah dia yang pergi dalam tugas
Serta tenangkanlah oh diriku yang ditinggalkan
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Serba salah kalau menjadi janda
Kalau jalan sendiri orang curiga
Paling susah kalau menjadi janda
Karena banyak lelaki memandang rendah
Apalagi kalau janda masih muda
Maka banyak yang datang untuk menggoda
Dan anehnya yang merayu dan menggoda
Cuma untuk pemuas nafsu belaka
Memanglah benar janda orang kesepian
Tetapi hai janganlah dibuat kesempatan
Kalau jalan sendiri orang curiga
Paling susah kalau menjadi janda
Karena banyak lelaki memandang rendah
Apalagi kalau janda masih muda
Maka banyak yang datang untuk menggoda
Dan anehnya yang merayu dan menggoda
Cuma untuk pemuas nafsu belaka
Memanglah benar janda orang kesepian
Tetapi hai janganlah dibuat kesempatan
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Dijalan manakah, Aku melangkah cari arah
Angan ku melayang
Dan menerawang tembus pandang
Merana sedang ku tak berduka
Kecewa sedangkan ku tak lara
Serasa aku berteman hampa
Tujuan bagai sebatas angan
Dijalan manakah
Aku melangkah cari arah ho...
*
Mungkinkah hidup laksana sekolah
Kegagalan kadang menjadi sejarah
Mahligai cinta yang telah lama ku bina
Tetap pecah berkeping keping tak nyata
Kepedihan hanya dapat kutahan
Keperihan cuma dapat kutelah perih.....
Dijalan manakah
Aku melangkah cari arah ho...
Kembali ke *
Angan ku melayang
Dan menerawang tembus pandang
Merana sedang ku tak berduka
Kecewa sedangkan ku tak lara
Serasa aku berteman hampa
Tujuan bagai sebatas angan
Dijalan manakah
Aku melangkah cari arah ho...
*
Mungkinkah hidup laksana sekolah
Kegagalan kadang menjadi sejarah
Mahligai cinta yang telah lama ku bina
Tetap pecah berkeping keping tak nyata
Kepedihan hanya dapat kutahan
Keperihan cuma dapat kutelah perih.....
Dijalan manakah
Aku melangkah cari arah ho...
Kembali ke *
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Demi Tuhan ‘ku berjanji
Mulai sekarang...
‘Ku tak mau, tak mau, tak mau
Jatuh cinta lagi
Sejak kurasa pahitnya cinta
Penuh derita...
Yang menyiksa, menyiksa, menyiksa
Diriku tersiksa
Banyak yang berkata cinta itu indah
Rasa bahagia bagai dalam surga
Tapi yang kualami jauh berbeda
Cita yang bersemi bak api neraka
Sakit hatiku jadinya
Mulai sekarang...
‘Ku tak mau, tak mau, tak mau
Jatuh cinta lagi
Sejak kurasa pahitnya cinta
Penuh derita...
Yang menyiksa, menyiksa, menyiksa
Diriku tersiksa
Banyak yang berkata cinta itu indah
Rasa bahagia bagai dalam surga
Tapi yang kualami jauh berbeda
Cita yang bersemi bak api neraka
Sakit hatiku jadinya
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
*
Sebuah nama tertulis di hatiku
Dalam membekas tak mudah terhapuskan
Indah namanya hai seindah orangnya
Bila kusebut hai terbayang wajahnya
Reff.
Karena dia aku bisa menangis
Karena dia aku bisa tertawa
Karena dia aku bisa merana
Karena dia kau bisa bahagia
Kembali ke *
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Pandangan matamu tiada mesra lagi
Belaian tanganmu tiada lembut lagi
Kehangatan cinta darimu, oh Sayang, tak lagi kurasa
Mengapa sikapmu tak seperti dulu
Dinginnya sikapmu oh sedingin salju
Apakah ada salahku
Yang menyakiti hatimu
Ataukah kau telah jemu
Dengan kasih dan sayangku
Kalau demikian baik kaulepaskan
Aku pun tak mau kalau kaupaksakan
Pandangan matamu yang tak mesra lagi
Belaian tanganmu yang tak lembut lagi
Tanpa sepatah pun kata kauucapkan sebagai alasan
Membuat diriku tak percaya lagi
Kepada semua rayu laki-laki
Belaian tanganmu tiada lembut lagi
Kehangatan cinta darimu, oh Sayang, tak lagi kurasa
Mengapa sikapmu tak seperti dulu
Dinginnya sikapmu oh sedingin salju
Apakah ada salahku
Yang menyakiti hatimu
Ataukah kau telah jemu
Dengan kasih dan sayangku
Kalau demikian baik kaulepaskan
Aku pun tak mau kalau kaupaksakan
Pandangan matamu yang tak mesra lagi
Belaian tanganmu yang tak lembut lagi
Tanpa sepatah pun kata kauucapkan sebagai alasan
Membuat diriku tak percaya lagi
Kepada semua rayu laki-laki
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Sengaja kusakiti hatimu
‘Ku bercumbu di hadapanmu
Sengaja kusakiti hatimu
Seperti kau menyakitiku
Sengaja kusakiti hatimu
Reff.
Ingatkah kala engkau berdua
Dengan gadis lain
Sedangkan kau tahu bahwa dia
Itu sahabatku
Namun tak kauhiraukan perasaanku
Sengaja kupilih sahabatmu
Untuk berkasihan denganku
Sengaja aku lakukan itu
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Sejak pertengkaran minggu lalu
Tak pernah kau pulang ke rumah
Tak kusangka kau semarah itu
Hingga kau pergi tak kembali
Tak kusangka
Sampai di suatu hari
Kuterima sepucuk surat darimu
Dengan berdebar hati
Kubuka sampul surat kemudian kubaca
Betapa hancur-luluh hatiku
Setelah aku baca suratmu
Rupanya pertengkaran yang lalu
Membuat perpisahan kita
Surat cerai yang kaukirim itu
Kuterima tanpa berdaya
Kuterima
Tak pernah kau pulang ke rumah
Tak kusangka kau semarah itu
Hingga kau pergi tak kembali
Tak kusangka
Sampai di suatu hari
Kuterima sepucuk surat darimu
Dengan berdebar hati
Kubuka sampul surat kemudian kubaca
Betapa hancur-luluh hatiku
Setelah aku baca suratmu
Rupanya pertengkaran yang lalu
Membuat perpisahan kita
Surat cerai yang kaukirim itu
Kuterima tanpa berdaya
Kuterima
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Berkerut keningku melihat tanda merah
Nampak di lehermu nyata bekas kecupan
Kecupan mesra entah dari siapa
Tanda merah itu oh membakar hatiku
Bekas bibir itu membuatku bertanya
Apakah engkau mengkhianati cinta
Adakah orang lain selain diriku
Adakah cinta lain selain cintaku
‘Pabila ada katakan siapa
Adakah orang lain selain diriku
Adakah cinta lain selain cintaku
‘Pabila ada katakan siapa
Tanda merah itu oh membakar hatiku
Bekas bibir itu membuatku bertanya
Apakah engkau mengkhianati cinta
Nampak di lehermu nyata bekas kecupan
Kecupan mesra entah dari siapa
Tanda merah itu oh membakar hatiku
Bekas bibir itu membuatku bertanya
Apakah engkau mengkhianati cinta
Adakah orang lain selain diriku
Adakah cinta lain selain cintaku
‘Pabila ada katakan siapa
Adakah orang lain selain diriku
Adakah cinta lain selain cintaku
‘Pabila ada katakan siapa
Tanda merah itu oh membakar hatiku
Bekas bibir itu membuatku bertanya
Apakah engkau mengkhianati cinta
Penyanyi : Hj. Elvy Sukaesih
Kutujukan laguku ini
Untukmu kasih yang kini bahagia
Dengan seorang dara pilihanmu
Hingga kautinggalkan aku
Tanpa suatu alasan
Sejak saat engkau hidup bersama
Sejak itu pula hatiku merana
Sampai hatimu hingga tak menghiraukan
Betapa derita yang aku rasakan
Betapa derita yang aku rasakan
Tak kusangka begini akhirnya
Engkau tinggalkan aku
Tanpa suatu alas an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar