Entri Populer

Senin, 20 Desember 2010

Lirik Lagu Rita Sugiarto

Air Bunga                  Penyanyi : Rita Sugiarto
Air bunga tiada harum lagi
air bunga tak mampu mencuci
goresan dosa dosamu dihati
catatan noda yang berdarah ini
air bunga ini tiada harum lagi
air bunga tak mampu mencuci

Percuma saja kau datang lagi
hati ini terlanjur benci
biarlah aku seorang diri
tanpa ada kekasih

Terlalu parah kau menyakiti
aku sudah tak sudi lagi
sedalam apa cintaku ini
sanggup kubunuh mati
takkan ku ampuni pengkhianatanmu kasih
tanpa ijin malaikat penjagaku ini










Bahasa Isyarat
Digeleng-gelengkan kepala
Itu pertanda tidak mau atau tak setuju
Diangguk-anggukkan kepala
Itu pertanda dia mau dan juga setuju

Itu semua isyarat dalam bahasa
Tanpa bicara orang mengerti maksudnya

Dikedip-kedipkan matanya
Itu pertanda dia merayu atau menggoda
Dibasah-basahkan bibirnya
Itu pertanda ada sesuatu yang dipendam

Orang bisa berkata
Walau tidak memakai bahasa
‘Tuk mengatakan cinta
Cukuplah dengan pandangan mata

Tapi jangan selalu bicara
Tidak dengan bahasa
Nanti orang mengira
Engkau bisa tak bisa berkata















Bakti dan Cinta
Sentuhan hati mesra penawar duka-lara
Darimu oh sayang
Cintaku kepadamu selalu membara di kalbu

Cerahnya senja hari secerah wajah kasih
Tambatan hatiku
Seluruh jiwa ini rela kuserahkan padamu

Aa... aa...

Rasa kasih dan sayangmu
Terlukis dalam hatiku
Bakti dan cinta darimu
Menyentuh sanubariku

Saat indah... saat mesra...
Bila terbuai dalam cinta

Cerahnya senja hari secerah wajah kasih
Tambatan hatiku
Seluruh jiwa ini rela kuserahkan padamu
















Bara Cinta
Kunyalakan api di tungku hatiku
Semakin lama makin membara
Begitu kiranya cintaku padanya
Semakin lama makin bertambah
Tapi kini dia pergi

Apa salahku apa dosaku hingga ‘ku ditinggal pergi
Apakah ini takdir Ilahi yang harus kubawa mati
Sukar dicari cinta sejati di dalam kehidupan ini

Selama hidupku baru kali ini
‘Ku mengalami bermain cinta
Kukira bahagia yang aku temui
Tapi ternyata aku kecewa
Merana karena cinta




















Bercanda
Aha-aha, hati jadi gembira
Aha-aha, kalau bercanda
Aha-aha, riuh gelak tertawa
Aha-aha, kalau bercanda

Bercanda tentu ada batasnya
Jangan sampai teman naik darah

Aha-aha, hati jadi gembira
Aha-aha, kalau bercanda
Aha-aha, riuh gelak tertawa
Aha-aha, kalau bercanda

Boleh saja kalau mau bercanda
Asal jangan menyinggung perasaan
Boleh saja kalau mau bercanda
Tetapi jangan menyakiti teman

Tidak jarang cuma karena bercanda
Akhirnya jadi satu keributan
Tidak jarang cuma karena bercanda
Akhirnya teman ‘kan menjadi lawan















Buaya
Buaya, buaya itu binatang melata
Terkenal karena kelicikannya
Dia pandai mengelabui mangsa
Diam-diam tetapi berbahaya

Dia selalu berpura-pura
Apabila ada maunya
Macam-macam tipu-dayanya
Begitulah sifat buaya
Buaya

Kini kita melihat
Banyak buaya naik ke darat
Awas hati-hatilah
Buaya darat lebih bahaya

Memang bentuknya seperti manusia
Tapi sifat-sifatnya na’udzubillah

Buaya, buaya, hai air mata buaya
Itu lambang suka berpura-pura
Banyak manusia jadi buaya
Dalam cara-cara kehidupannya

Apabila Anda berjumpa
Hindarilah dan jauhilah
Hati-hati dan waspadalah
Jangan sampai kau terpedaya
Buaya








Bulan
Sejak manusia turun di bulan
Berubahlah cara rayuan
Lelaki tidak mau mengatakan
Pacarnya cantik bagai bulan
Karena bulan terpijak kaki
Sehingga bulan tak cantik lagi

Sejak manusia turun di bulan
Berubahlah cara pacaran
Perempuan tak mau dikatakan
Wajahnya cantik bagai bulan
Karena bulan terpijak kaki
Sehingga bulan tak cantik lagi

Dulu sebelum manusia ke sana
Bulan dikira mulus bagai pualam
Tapi setelah manusia ke sana
Bulan ternyata gersang berpegunungan

Dulu wanita akan bangga sekali
Bila diumpamakan seperti bulan
Kini wanita akan marah sekali
Bila diumpamakan seperti bulan














Bunga Penganten
Bunga melati hiasan di kamar pengantin
Putih tersusun rapi harum segar mewangi
Tanda-tanda bekas pesta masih terasa
Seakan turut mengiringi pesta kita

Bunga melati hiasan di kamar pengantin
Menjadi saksi bisu di malam pertamaku oh..... Melati

Reff:
Kini semua telah berubah dengan kepedihan
Kau tuduh diriku telah ternoda

Walau aku telah bersumpah atas nama TUHAN
Kau tetap tak mau menerimaku

Baru tiga hari menikah
Kau tega menjatuhkan talak
Kau hina diriku di depan orang
Tanpa kau sadar dirimu siapa

Lihatlah ..... semua orang mendengar ceritaku
Lihatlah ..... semua orang menatap penuh ragu
Lihatlah ..... seakan aku manusia paling buruk
Paling terhina di dunia













Cemburu Buta
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Jangan-jangan cemburu buta jangan-jangan cemburu
Jangan-jangan cemburu buta jangan-jangan cemburu
Tanpa alasan dan bukti nyata
Bisa saja kau salah menduga
Jangan-jangan cemburu buta jangan-jangan cemburu
Jangan-jangan cemburu buta jangan-jangan cemburu

Pemuda yang kaucurigai
Tak patut engkau cemburui
Rupanya engkau belum tahu
Siapa yang selalu bersamaku
Dia adalah adik kandungku
Yang lama tak pernah bertemu

















Cinta Berawan

Jauh sudah langkah cinta kita berdua
walau disadari tertutup awan gelap
bertambah ia bertambah
bertambah hitam dan gelap awan yang menutupinya
sampai detik ini gelap masih membayang
bilakah berlalu langit kembali cerah
berakhir segalanya
berakhir awan hitam yang menutup cinta kita berdua

Lelah… lelah ku menanti
bersinarnya rona pelangi
lama… lama kumenunggu
hari hari gelap membisu
dimanakah kau pelangi
kau datanglah menyinari
jangan biarkan gelap terus melanda

Betapa besarnya pengorbanan dirimu
dalam penantian saat cinta berawan
menanti segalanya
menanti awan hitam yang menutup cinta kita berdua














Cinta Putih


KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Pandangan sinar matamu memancarkan cahaya
Putih dan berkilau menembus rasa berkesan di hatiku
Tanda cinta dan kasih nan suci murni
Pengobat rasa pedih luka di hati

Membiaslah cahayamu meresap di hatiku
Akan kusemaikan sepenuh jiwa sehingga berbunga
Bersemilah cinta di dalam hatiku
Semoga cahaya ‘kan tetap memutih

Kelabu cinta yang pertama
Sirnalah untuk selamanya
Berganti sinar kemilau
Menerangi relung jiwaku

Harapan cinta yang kedua
‘Kan menghapus rona dan noda
Menghalau gelapnya kalbu
Citra nan lalu cintaku

Bersemilah cinta di dalam hatiku










Cinta Segitiga


KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Dirinya, diriku, tergila-gila padamu
Cintanya, cintaku, sangat besar kepadamu
Mungkinkah kiranya cinta segitiga
‘Kan mencapai bahagia
Dirinya, diriku, tergila-gila padamu
Cintanya, cintaku, sangat besar kepadamu

Tentu saja dia tak mau mengalah
Melepas dirimu untukku
Dan begitu juga aku tak kuasa
Melepas dirimu untuknya

Sedangkan ‘ku tahu cintamu padaku
Sama seperti kepadanya
Hingga engkau ragu bahkan tidak mampu
Untuk menentukan yang mana
Dia atau aku













Cup cup

Cup bibir dikecup berdiri si bulu roma
Git bibir digigit seminggu masih terasa
Begitu kiranya orang berpacaran
Seumur hidupku baru merasakan

Cup bibir dikecup berdiri si bulu roma
Git bibir digigit seminggu masih terasa

Kukira yang namanya kekasih
Orangnya lembut hai selembut rusa
Rupanya yang namanya kekasih
Orangnya buas sebuas serigala

Tetapi buasnya tidak menyakitkan
Malah sebaliknya buas menyenangkan












Fatamorgana
         
Penyanyi : Hj. Rita Sugiarto

Ke mana lagi harus ‘ku pergi
Membawa nasib yang malang ini
Seakan sudah tiada lagi
Tempat berpijak di bumi ini

Tiada lagi orang yang sudi
Menerimaku yang malang ini
Seakan sudah tiada lagi
Harapan hidup di bumi ini

Kukira badai telah berlalu
Semenjak ia mendampingiku
Tapi kiranya itu semua
Bagai perdaya fatamorgana
Ke mana kaki ini berjalan
‘Kan kuturuti tanpa tujuan

Oh... oh... oh...













Hitam
Hitam, kulitnya hitam
Tetapi putih isinya, itulah manggis namanya

Hitam, orangnya hitam
Tetapi manis senyumnya, itulah pilihan saya

Entah mengapa sebabnya
Warna hitam aku suka
Hingga benda yang kupunya
Banyak yang hitam warnanya



























Idaman Hati
Idaman hati kemanakah kemana engkau pergi
idaman hati datanglah datang lagi kemari
jangan biarkan aku merana
engkau menghilang entah kemana
idaman hati

Mengapa kau datang lalu pergi lagi
hati sudah gembira kini sunyi lagi
mengapa kau datang hanya dalam mimpi
tinggal bayanganmu terlintas dihati
datanglah oh datanglah
akan ku sambut mesra
janganlah oh janganlah
kau biarkan ku merana























Janji
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Surga yang engkau janjikan
Neraka yang kauberikan
Manis yang aku harapkan
Pahit yang aku rasakan

Tingginya janjimu padaku
Mengalahkan langit yang biru
Manisnya janjimu padaku
Mengalahkan manisnya madu

Surga yang engkau janjikan
Neraka yang kauberikan
Manis yang aku harapkan
Pahit yang aku rasakan

Dulu kau berlutut di kakiku
Untuk mengharap cintaku
Hingga terbuka pintu hatiku
‘Tuk menerima cintamu
Tapi setelah aku jatuh cinta padamu
Engkau begitu mudah melupakan diriku










Kunang Kunang
Kunang-kunang, tunjukkan aku jalan
‘Ku tersesat di tengah gelap malam
Oh, kunang-kunang, terangi jalan
Oh, kunang-kunang, ‘ku mau pulang
Kunang-kunang, tunjukkan aku jalan
‘Ku tersesat di tengah gelap malam

Kunang-kunang aduhai engkau datang
Kunang-kunang engkau membawa terang
Kunang-kunang kau menerangi jalan
Kunang-kunang hatiku sangat senang
Tiada terhingga terima kasihku kepadamu





























Lukaku
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Belum kering lukanya hatiku
Luka bekas kausakiti dulu
Tapi kini engkau kembali
Memohon mengharapkan cintaku

Sebelum kau kembali padaku
Baik puaskan dulu hatimu
Dari cinta ke lain cinta
Puaskan, puaskanlah hatimu
Nanti baru kau datang padaku

Kini carilah olehmu kasih pengganti diriku
Lalu bandingkan olehmu cintanya dengan cintaku
Setelah itu kau baru tahu
Betapa besar cintaku padamu

















Serigala Berbulu Domba
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Semua telah kuserahkan
Padamu wahai kekasih
Banyak sudah yang kukorbankan
Untukmu wahai kekasih

Setelah kaudapatkan semua dariku
Dengan begitu mudahnya aku kaucampakkan

Begitu manis rayuanmu
Begitu mesra katamu
Sepenuhnya kau bercaya
Tanpa merasa curiga

Kaututupi sifatmu dengan warna madu
Rupanya engkau serigala yang berbulu domba

Tertawa engkau puas tertawa
Dan bangga setelah memperdaya
Tetapi ada yang kaulupakan
Hukuman dan keadilan Tuhan
Tiada dosa bebas tanpa balas

Sebelum aku memaafkan
Sebelum kau kurelakan
Ke mana pun engkau berjalan
Pasti dalam ketakutan

Walau dengan siapa kau berumah tangga
Tak mungkin engkau bahagia dengan beban dosa










Mati Aku
Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berjalan dengan pacarku
Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berkencan dengan pacarku

Karena kata Ayah dia tidak bekerja
Sehingga ‘ku tak boleh berpacaran dengannya

Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berjalan dengan pacarku
Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berkencan dengan pacarku

Bagaimana caranya agar tak kena marah
Aku takut pulang ke rumah
Aku takut dipukul Ayah
Akhirnya aku tidur di bawah jendela















Permata Biru
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Tak sebiru permata, kasih
setelah diriku tahu betapa aku kecewa
cintamu kau berikan pada orang lain
cincin permata yang biru
setahun yang lalu kau berikan

Begitu kejamnya
kau hancurkan hati
dengan permata biru kau jerat hati ini
aku terbelenggu didalam dustamu
kalah tiada berdaya, hatiku yang terluka
kini tinggallah permata biru
yang menjadi saksi kehancuran hati

Cincin permata yang biru
setahun yang lalu kau berikan
begitu kejamnya
kau hancurkan hati
dengan permata biru kau jerat hati ini
aku terbelenggu didalam dustamu
kalah tiada berdaya, hatiku yang terluka
kini tinggallah permata biru
yang menjadi saksi kehancuran hati

Cincin permata yang biru
setahun yang lalu kau berikan
sebagai tanda cintamu kepada diriku
kau pembohong
ternyata cinta kasihmu
tak sebiru permata, kasih
setelah diriku tahu betapa aku kecewa
cintamu kau berikan pada orang lain





Mati Aku
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berjalan dengan pacarku
Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berkencan dengan pacarku

Karena kata Ayah dia tidak bekerja
Sehingga ‘ku tak boleh berpacaran dengannya

Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berjalan dengan pacarku
Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berkencan dengan pacarku

Bagaimana caranya agar tak kena marah
Aku takut pulang ke rumah
Aku takut dipukul Ayah
Akhirnya aku tidur di bawah jendela












Percuma
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Percuma air kausiramkan
Percuma pupuk kautaburkan
Pada pohon bunga mati
Mati untuk selamanya

Percuma rayu kauucapkan
Percuma cumbu kaulakukan
Padaku yang patah hati
Pata hati selamanya

Kini aku tak mau lagi
Punya seorang kekasih
Aku tidak percaya lagi
Adanya cinta yang suci
Kini ‘ku baru tahu semua cinta palsu
Kini ‘ku tak peduli, cinta ‘ku tak peduli
















Pacar Dunia Akhirat
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Hari ini saya umumkan
Pada Bulan pada Bintang
Dapatkah kumiliki
Seorang kekasih dunia akhirat

Kalau ada cari satu untukku
Kalau bisa kabarkan kepadaku
Untuk pacarkudunia akhirat
Tidak perlu kaya asal dia setia
Cinta dari muda sampai tua sama-sama

Kalu bisa cari satu untukku
Kalu bisa kabarkan segera

Buat apa banyak cinta
Buat apa banyak cinta
Tapi semua pendusta
manisnya hanya dibibir saja

Yang gagah banyak ulahnya
Yang gagah banyak ulahnya
Yang tampan banyak tingkahnya
Apalagi kalau sudah jaya

Ku tak butuh cinta kaya dunia
Yang kucari kasih dunia akhirat

Teman Biasa
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya



Keramahanku kepadamu
Kebaikanku kepadamu
Bukan berarti bahwa aku cinta kepadamu
Bukan berarti bahwa aku ini kekasihmu

Tapi sikapmu kepadaku
Seakan aku kekasihmu

Sejak aku kenal padamu
Kau kuanggap teman yang biasa
Sungguh aku tiada menduga
Kala engkau menyatakan cinta
Rupanya aku membuat engkau jatuh cinta

Janganlah lagi kaunyatakan
Rasa cintamu kepadaku
Karena sesungguhnya aku tak menyintaimu
Tak mungkin kupaksakan untuk menyitai kamu

Mulai sekarang kauanggaplah
Diriku ini teman saja